Bantul – Ketua PWI-LS, KH. R. Ruhullah Taqi Murwat, mengatakan bahwa tradisi keislaman yang ada di Bumi Nusantara sepantasnya dijaga dengan baik, terlebih di Yogyakarta yang sarat akan nilai-nilai tersebut.
“Dengan kepengurusan yang terbentuk di setiap kabupaten dan kota di DIY ini tentu akan membuat PWI-LS yang telah berdiri resmi dengan pengesahan hukum sebagai organisasi masyarakat, mampu berperan serta dalam menjaga dan merawat tradisi yang ada,” ujarnya.
“Hal tersebut harus selalu disematkan dalam setiap program ke depan. Bersama pemerintah, kita akan ikut andil dalam menjaga kenyamanan dan situasi keamanan dengan mengedepankan dialog, guna mendukung program-program yang berbasis masyarakat. Termasuk juga mendukung program presiden,” lanjutnya.
Ia menjelaskan, PWI-LS adalah singkatan dari Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah, sebuah organisasi masyarakat yang bertujuan menjaga dan melestarikan ajaran Islam Nusantara ala Walisongo, serta menolak paham dan narasi yang dianggap bertentangan dengan nasionalisme dan Pancasila.
Sejak didirikan, PWI-LS berkembang cepat di berbagai wilayah, khususnya di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Saat ini, ormas tersebut telah memiliki pengurus dan anggota di hampir setiap kabupaten/kota, termasuk di wilayah Provinsi DIY.
PWI-LS dikenal aktif dalam pengkaderan berbasis nilai-nilai Walisongo, serta dalam gerakan sosial dan ekonomi di antara para anggotanya.
Dengan dilantiknya kepengurusan di 4 kabupaten dan 1 kota di DIY ini, PWI-LS ke depan akan menjalankan sejumlah program kerja, termasuk berperan aktif menjaga situasi yang aman dan nyaman di Daerah Istimewa Yogyakarta.
“Kami berharap ke depan akan ada sinergi dengan pemerintah daerah untuk bersama-sama menjaga tradisi asli dan sejarah yang ada di Yogyakarta. Karena selain dikenal sebagai kota pelajar, Jogja juga dikenal sebagai kota budaya yang sangat kental di Indonesia,” pungkasnya
